Hari Minggu Biasa ke-29 (Minggu, 20 Oktober 2019)
BcE. Kel. 17 : 8 – 13 ; 2 Tim 3 : 14 – 4 : 2 ; Luk 18 : 1 – 8
Hidup manusia terkadang sulit dipahami. Ada kalanya manusia hidup bahagia, namun adakalanya manusia mengalami penderitaan. Fenomena hidup manusia seperti ini kemudian menimbulkan pertanyaan dalam diri manusia : “Apakah Allah menghendaki demikian..??”
Pertanyaan itu kemudian menjadi perdebatan di kalangan para cendikiawan. Ada yang beranggapan bahwa Allah adalah penyebab penderitaan manusia karena Allah tidak adil dalam memberikan berkat-Nya kepada setiap manusia. Ada pula yang beranggapan bahwa penderitaan manusia disebabkan oleh manusia itu sendiri yang tidak bijak dalam me-manage hidupnya. Terlepas dari semua pendapat di atas, bacaan-bacaan pada hari minggu ini hendak menegaskan bahwa hidup manusia sepenuhnya bergantung pada kemurahan hati Allah.
Bacaan pertama (Kel. 17 : 8 – 13) ̧ jelas menggambarkan bahwa kemenangan orang Israel melawan orang Amalek adalah berkat kasih karunia Allah semata yang dianugerahkan kepada mereka melalui tangan Musa. Bacaan Injil (Luk 18 : 1 – 8) pun menegaskan kembali hal tersebut. Allah adalah seperti hakim yang tidak akan diam ketika mendengarkan keluhan orang-orang pilihannya.
Allah tidak akan mengulur waktu untuk menolong mereka, asalkan manusiaber-IMANkepada-Nya. Kembalikepadapertanyaandiatas:“Apakah Allah menghendaki manusia menderita??” Tentunya tidak!! Sebab sejak semula, Allah ingin manusia hidup bahagia. Syaratnya? Manusia harus menuruti kehendak Allah, yang berarti pula menyerahkan diri secara total kepada Allah, yang sekaligus berarti BERIMAN kepada ALLAH! Apakah kita mau?? Selamat merenungkan. (Carlos/Sie Pewarta)