Gereja tersebar dimana-mana, baik perkotaan dan pedesaan. Semua memiliki kehidupan yang unik dan penuh tantangan. Gereja di perkotaan ditandai dengan masyarakat urban yang dinamis dan juga kemajemukan identitas yang melebur. Apalagi juga dengan tantangan globalisasi dan urbanisasi sehingga angka pertumbuhan cenderung naik terus dalam statistic kuantitatif. Lain halnya dengan Gereja pedesaan yang juga menghadapi berbagai tantangan, mulai dari semakin sedikitnya anak muda yang mau tinggal di pedesaan . Kita juga berharap Gereja di pedesaan ini tetap hidup dan juga mau mengusahakan untuk menemukan program-progam yang bisa mengikat anak muda memajukan desanya, baik secara ekonomi, budaya dan juga kemajuan dalam hal sosial.
Gereja di pedesaan tidak lagi menjadi gereja yang “ditinggalkan”, tetapi menjadi gereja yang hidup karena mampu menggerakkan semua umatnya dalam dinamika yang membantu semua orang untuk mengembangkan imannya kepada Kristus Yesus dan juga menemukan jawaban dari hasil refleksi iman tersebut untuk menanggapi segala tantangan dan kesulitan hidup sehari-hari mereka. Tuhan memberkati… Mowil.