Kita bersyukur bahwa pekan misi sudah kita jalani dengan berbagai kegiatan. Salah satu yang sangat mengesan adalah Ziarah salib misi di 28 Paroki keuskupan Bandung dan ziarah salib di keluarga-keluarga. Masing-masing Paroki mencoba menampilkan berbagai cara dalam menyambut dan menghantar salib misi. Paroki kita juga tidak mau ketinggalan dalam menyambut salib misi. Kitapun mencoba melibatkan sekolah talenta dalam penyambutan salib misi. Pasukan marching band dan angklung disiapkan untuk menyambut salib misi dari Paroki Buah Batu. Ada suasana agung luar biasa ketika salib misi memasuki paroki Martinus, meriah dan penuh sukacita karena rasa syukur atas salib yang menjadi kekuatan Misi Gereja di keuskupan Bandung. Tuguranpun menjadi saat-saat mendalam dalam merenungkan salib dalam hidup sehari-hari. Tenang, hening dan merenungkan salib sebagai tanda keselamatan Allah dalam hidup manusia.

Misi tidak bisa dilepaskan dari Misa. Misa yang kita rayakan menjadi kekuatan dalam bermisi. Dalam misa kita menerima anugrah perutusan. Pada setiap akhir Perayaan Ekaristi, ketika Imam mengutus umat dengan kata-kata “Ite, Missa Est” (Misa sudah selesai), semua umat seharusnya merasa diutus sebagai “misionaris-misionaris Ekaristi” untuk membawa karunia yang diterima ke lingkungan masing-masing. Sebenarnya setiap orang yang berjumpa dengan Kristus dalam Ekaristi tidak akan pernah gagal memberitakan melalui hidupnya kasih Sang Penebus yang murah hati.

Misioner berarti melaksanakan misi atau perutusan. Mazmur 116:10 dikutip oleh St. Paulus dalam 2Kor 4:13: ”Namun karena kami memiliki roh iman yang sama seperti ada tertulis ”Aku percaya sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata”. Menjadi utusan terjadi karena iman. Setelah pembaptisan, orang Katolik menjadi utusan-Nya. Menjadi utusan di zaman ini tetaplah sama hakikatnya dengan menjadi misionaris di abad para rasul yaitu ”berkata-kata”. Namun, kata-kata mesti menghujam jauh ke hati dan berdaya ubah. Tentu saja kata-kata demikian merupakan kata-kata berkat. Kata ”berkat” dalam bahasa Latin ialah ”benedictio” yang berasal dari kata dasar ”bercakap” (dicere) dan ”yang baik” (bene). Kita diutus menyampaikan berkat dengan menyampaikan percakapan yang baik. Maka, kata-kata berkat hendaknya menjadi kata dasar bagi para misionaris zaman ini. Kita-lah misionaris kabar gembira bahwa Allah menyelamatkan manusia dengan berbela rasa dalam diri Yesus Kristus. Setelah kata-kata yang baik, bagaimanakah agar diriku menjadi ”pelaksana sabda”? Karena sebenar-benarnya misionaris pewarta Injil, ialah mereka yang melaksanakan apa yang ia wartakan itu sendiri.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.