Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah (Minggu, 2 February 2020)
BcE. Yes. 58 : 7 – 10 ; 1 Kor 2 : 1 – 5 ; Mateus 5 : 13 – 16
Bacaan-bacaan hari minggu ini menarik untuk kita renungkan. Bagaimana tidak, bacaan-bacaan hari Minggu ini hendak menegaskan bahwa IMAN tidak melulu soal keyakinan di dalam hati. Lebih dari itu, IMAN menuntut untuk dinyatakan dalam perbuatan yang konkret. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama (Yes. 58 : 7 – 10) dengan gamblang menjelaskan karakteristik orang beriman. Menurut nabi Yesaya, orang beriman adalah orang yang mau berbagi dengan mereka yang kelaparan, memberi tumpangan bagi mereka yang tak punya rumah, memberikan pakaian bagi yang telanjang, serta selalu siap memberikan pertolongan bagi sesama yang membutuhkan.
Dalam bacaan Injil (Mateus 5 : 13 – 16), Yesus juga memberikan gambaran karakter orang beriman. Menurut Yesus, orang beriman bertindak sebagaimana “garam” dan “terang dunia”. Garam berperan untuk memberikan “rasa” kepada masakan; demikian pun “terang” memberikan cahaya dalam kegelapan. Dengan kata lain, kehadiran orang beriman dalam masyarakat hendaknya memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat itu sendiri. Melihat hal ini, maka jelaslah bahwa “iman” dalam konteks orang Kristiani bersifat relasional, artinya berkaitan dan berdampak bagi sesama. Di sini, seseorang dikatakan “beriman” jika ia berani keluar dari kepentingan dirinya sendiri dan mau masuk dalam rencana Allah untuk mewujudkan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia.
Pertanyaannya : “Apakah saya dan Anda bisa dikategorikan sebagai orang beriman..??”
Jika “IYA” maka marilah kita membuktikan IMAN kita dalam tindakan dan perilaku konkret sehari-hari agar setiap orang yang melihatnya dapat memuji dan memuliakan Allah Bapa di Sorga. Selamat merenungkan!!