Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu” (Lukas 19:2-5).

Mungkin kutipan Injil Lukas ini sering kali kita dengarkan dan juga baca, tetapi mari kita lihat lebih detail bagaimana pertobatan Zakeus karena adanya cinta kasih Yesus yang besar. Cinta besar Tuhan Yesus yang diterima Zakeus membuat pertobatan besar dan perubahan hidup dan lebih mencintai dengan radikal.
Kita semua adalah seperti Zakheus, yang datang dengan latar belakang yang berbeda, dan kita ingin melihat Tuhan, serta mengalami jamahan kasih-Nya. Tidak ada kesalahan yang terlalu besar bagi Tuhan untuk diampuni. Dimana dosa semakin besar, maka kasih-Nya akan semakin besar dan nyata. Tuhan tidak mempermasalahkan masa lalu, dosa- dosa kita. Yang Dia mau adalah, kita menyadari akan semua dosa-dosa kita, bertobat, dan mengalami kasih-Nya yang begitu besar. Kasih yang sempurna, kasih yang “Agape”, yang bukan dari dunia ini, yang dapat merubah segalanya.
Orang yang sudah mengalami jamahan kasih Allah, seharusnya tidak boleh menjadi manusia yang sama lagi. Kehidupannya harus benar-benar berubah, karena tidak ada kasih yang dapat disimpan sendiri. Dengan sendirinya kasih ini akan mengalir keluar, dan akan menular dengan cepat. Orang akan mencintai Tuhan lebih radikal dalam panggilan hidup bermisi yang nyata dalam panggilan hidup khusus, pengabdian dan hidup bakti.

Keluarga: Benih Panggilan Bertumbuh

Pada tahun-tahun awal kepemimpinan Paus Fransiskus, tahun 2014-206 Gereja Universal mencanangkan sebagai Tahun Hidup Bakti. Intinya Gereja hendak mendukung panggilan menjadi imam, biarawan dan biarawati, (imam, frater, dan bruder). Kelangsungan kehidupan menggereja tidak pernah dilepaskan dari panggilan hidup imam biarawan dan biarawati. Di sisi lain panggilan hidup bakti tidak pernah bisa dilepaskan dari kehidupan umat dan keluarga, sebagai asal dan tempat mereka menumbuhkan iman. Maka tidak berlebihan apabila Bapa suci Paus Fransiskus meminta umat untuk berkontribusi dan memberikan perhatian terhadap panggilan hidup menjadi imam, biarawan dan biarawati. Pertanyaannya adalah: peranan dan tindakan apakah yang bisa dilakukan oleh keluarga-keluarga dan seluruh umat mendukung panggilan khusus imam dan hidup bakti tersebut?

Pertama: jangan biarkan suara panggilan yang terdengar atau menggema dalam diri anak / orang muda itu meredup dan mati! Seringkali kita mendengar ada anak-anak atau orang muda yang menyatakan keinginannya untuk menjadi imam, biarawan, atau biarawati. Kalau kita mau jujur dari ribuan bahkan jutaan orang belum tentu satu orang saja merasakan panggilan tersebut. Dengan kata lain suara panggilan itu sangat khas dan unik, maka janganlah dibiarkan begitu saja apalagi sampai dihalang-halangi atau dilarang. Seringkali orang tua merasa keberatan dan tidak rela untuk anaknya masuk seminari, karena merasa jauh dan tidak bisa melepas anak yang dikasihinya. Orang muda tersebut harus sungguh-sungguh mencari penegasan dan mohon penerangan Roh Kudus untuk memurnikan suara itu, melalui refleksi dan doa. Biarkan mereka “bebas” mengabdi dan berfokus untuk merintis jalan panggilan dan pelayanan, tentu resikonya hidup terpisah dari keluarga mereka di rumah dan memasuki biara, seminari, dan tempat pembinaan khusus.

Kedua: Banyak imam, bruder, frater atau suster memilih panggilan hidup tersebut karena dahulu pernah ditawarkan oleh orang tua atau pembimbing rohaninya entah waktu kecil atau pada momen tertentu. Ternyata tawaran itu cukup memiliki arti penting di kemudian hari, tatkala mereka akan memutuskan cita-cita hidupnya. Kalau demikian para orang tua atau para pembimbing rohani perlu menawarkan kepada anak-anak bahwa menjadi imam, biarawan atau biarawati menjadi salah satu panggilan atau cita-cita hidup mereka. Harapannya tentunya bahwa tawaran itu suatu saat menggema dan ditanggapi secara positif oleh anak/kaum muda. Sebagai orangtua kita juga tidak boleh “menakut-nakuti” anak seperti memasuki biara atau seminari, seperti masuk “penjara”. Padahal dengan memasuki hidup asrama dan biara, seminari, kita diajak untuk mengembangkan diri lebih lagi dalam hidup 3 S: Sanctitas (kekudusan/hidup doa), Sanitas (hidup sehat), Scientia (hidup Studi/belajar).

Doa dan Dukungan imam, biarawan / biarawati membutuhkan dukungan doa. Proses pendidikan atau formatio, hidup dan karya mereka seringkali penuh tantangan dan mengalami kesulitan dalam berbagai hal. Tidak jarang mereka harus berjuang sendiri. Sebenarnya kita dapat mendukung mereka lewat doa-doa entah sebagai komunitas kategorial atau teritorial lingkungan, keluarga atau secara pribadi. Doa-doa itu walau tidak tampak, namun pengaruhnya secara rohani sungguh nyata bagi pergulatan mereka.

Mari kita dengan sepenuh hati membawa doa dan dukungan bagi setiap Imam, Suster, Bruder dan Frater yang pernah kita kenal. Kita sebut nama-nama mereka dalam doa kita. Dan bagi anda pemuda-pemudi, orang muda Katolik yang terpanggil dan belum berani menjawab panggilan Tuhan. Beranilah mencintai Tuhan dengan tulus dan gembira dalam panggilan khusus hidup Bakti dan pelayanan di Gereja! Berkat Tuhan.
Mowil.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.