Kamu Semua Adalah Saudara

Hidup bakti dan membiara? Bagaimana rasanya? Seperti apa suasana dan kegiatannya? Apa saja kiranya pergumulan yang dihadapi para imam di dalam menjalani panggilan istimewa dari Tuhan di dalam hidup mereka itu? Tentu pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik itu sempat terlintas dalam benak kita. Hidup bakti adalah suatu bentuk atau cara hidup yang diakui oleh Gereja. Ini merupakan jawaban bebas terhadap panggilan khusus dari Kristus. Hidup bakti membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang menyadari bahwa hidupnya berada di tangan Tuhan. Agar hidupnya dapat diungkapkan secara padat & menyeluruh, orang melepaskan diri dari segala urusan hidup berkeluarga. Hidup membiara menuntut suatu penyerahan diri secara mutlak dan menyeluruh.

Cara hidup ini sangat memungkinkan manusia untuk mengembangkan diri dan pribadinya. Hidup bakti mempunyai amanatnya sendiri, yakni : menunjukkan dimensi hadirat Allah dalam hidup manusia. Dalam jawaban itu, mereka mempersembahkan diri mereka secara total kepada Allah dan mencari kesempurnaan cinta kasih yang digerakkan oleh Roh Kudus. Ciri khas persembahan diri ini ialah mengikuti nasihat-nasihat Injil. Hidup bakti berjasa menghidupkan kewajiban persaudaraan sebagai bentuk kesaksian akan Allah Tritunggal dalam Gereja melalui hidup bersama dan cinta kasih persaudaraan. Hidup bakti menunjukkan bahwa ikut serta dalam persekutuan Tritunggal dapat mengubah hubungan-hubungan manusiawi dan menciptakan corak baru solidaritas. Para anggota hidup bakti hidup bagi Allah dan dari Allah menampilkan keindahan persekutuan persaudaraan serta memberi kesaksian akan kuasa rahmat yang mendamaikan, yang mengatasi kecenderungan untuk terpecah belah dalam hati manusia dan masyarakat pada umumnya.

Hidup bakti membiara sebenarnya menjalani tantangan yang tidak jauh berbeda dari kehidupan masyarakat awam. Yang membedakan di sini adalah kehidupan membiara melatih kita untuk hidup sepenuhnya menjadi milik Tuhan dan sesama. Kehidupan biara membawa kita pada sikap bahwa hidup kita benar-benar seutuhnya melayani Allah, melalui doa dan sesama, tanpa melekat pada hal-hal duniawi dan urusan-urusan pribadi. Dengan menjalani hidup membiara dengan penuh sukacita, seseorang bersaksi bahwa hidupnya bahagia bukan karena memiliki pasangan hidup, harta kekayaan, kekuasaan, atau kehormatan, melainkan Allah. Hidup membiara memberi kesaksian akan bagaimana kebahagiaan di surga nanti, di mana Allah menjadi segalanya dalam segala.

Hidup bakti membiara juga membentuk persaudaraan-persaudaraan “rohani”, persaudaraan dalam Roh Kudus yang membagi-bagikan karunia menurut kehendak-Nya. Persaudaraan itu diwujudkan melalui kasih persaudaraan yang berbuah dalam kesehatian dan persekutuan, kesetiakawanan. Ada “koinonia”, komunio/komunitas rohani dan jasmani, Disadari pula bahwa persaudaraan itu sendiri, hidup bersama sebagai saudara, menjadi kesaksian publik tentang kekuatan Injil dan Roh Kudus serta tentang apa yang ditujui seluruh persaudaraan Kristen. Bertahan dalam persaudaraan, komunitas, tidak melarikan diri, entah bagaimana, kendati ketegangan, bentrokan, persaingan, menjadi kesaksian yang paling jelas.

Konkritnya itu berarti orang saling menerima sebagimana adanya, selama tinggal dalam batas yang memungkinkan persaudaraan, saling memaafkan dan saling mengampuni terus menerus. Betapa banyak nas Perjanjian Baru menekankan hal semacam itu, sehingga jelas pula bahwa umat perdana pun sudah bergumul dengan soal yang sama: membentuk persaudaraan rohani dengan manusia kedagingan (bdk l Ptr 4: 7 dst; Rom 12: 3; 13: 8; Mat 18: 15; l Yoh 3: 11). Tetapi juga secara posisif: Saling mendekati, saling mendukung, saling menolong dalam segala keperluan. Menjadi semakin setia pada persaudaraan. Akhir kata Hidup Bakti adalah lambang persaudaraan dan persekutuan dalam Gereja , Bukan kamu yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih engkau, Aku mengenal engkau sejak dalam kandungan ibumu (Paulus W. Prananta)

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.