Menelusuri Dua belas Nabi Kecil – 04

Sampai sejauh ini, dalam edisi BERGEMA terdahulu, kita sudah meninjau sekilas sepuluh dari duabelas kitab nabi-nabi kecil. Tinggal dua kitab yang tersisa, Yoel dan Obaja, karena kedua kitab ini berada di luar jangkauan bingkai kerja kronologis dari sepuluh kitab yang sudah dibahas. Kedua kitab ini, Yoel dan Obaja, lebih berfungsi secara kontekstual dan tematik, ketimbang kronologis. Karena itu keduanya “dilepaskan” dari bahasan singkat atas kesepuluh kitab. Tetapi kedua kitab ini tetap mempunyai keterkaitan erat dengan kesepuluh kitab itu. Misalnya Yoel dimulai dengan panggilan pertobatan yang diperluas (1:1-2:7), persis sama seperti bagian akhir Hosea (14:8). Bedanya hanya ini: ajakan pertobatan Yoel ditujukan kepada Yerusalem dan Yehuda, sementara ajakan pertobatan Hosea ditujukan kepada Efraim (Israel). Dalam Yoel 3:16,18 ada kutipan Amos 1:2 dan 9:13. Kedua kutipan ini menunjukkan bahwa bagian akhir kitab Yoel mengambil awal dan akhir kitab Amos (yang dalam Kanon memang terletak sesudah Yoel). Secara tematik Obaja cocok juga. Mari kita lihat. Amos 9:12 berbicara tentang sisa-sisa bangsa Edom yang dikuasai. Hal itu mengantisipasi pesan dalam Ob 17-18 (Edom: keturunan Esau). Jika dilihat dengan baik Amos 9 dan Obaja memiliki rumusan-rumusan struktural dan linguistik yang membangun kesejajaran antara nasib kerajaan utara dan nasib Edom (Nogalski, Literary Precursos to the Book of the Tweelve, 61-74). Keterkaitan ini menyiratkan bahwa penempatan atau pengurutan Yoel dan Obaja memang sangat cocok dengan situasi sastrawi kitab-kitab di sekitar mereka. Hal itu dimaksudkan agar kedua kitab itu bisa menyampaikan pesan mereka dengan mudah. Kedua kitab itu masing-masing ditujukan kepada Yehuda dan Edom (Selatan). Sedangkan pesan Hosea dan Amos ditujukan kepada kerajaan utara.

Hal lain ialah soal fokus pada Hari Tuhan. Kedua kitab ini berpusat pada warta Hari Tuhan. Mereka merumuskan fokus itu dalam dua tahap. Pertama, fokus pada hari penghancuran melawan Yerusalem yang bermuara pada, kedua, hari penghakiman melawan para bangsa. Kedua hal itu saling erat terkait. Nasib Yerusalem berdampak pada nasib para bangsa. Yoel memperlihatkan sebuah pola sejarah dalam proses pembentukan kerajaan dan hal itu ditafsirkan secara teologis. Tafsir itu memainkan peranan besar dalam seluruh koleksi Kitab Duabelas nabi. Pola itu menjadi paradigma yang mengandaikan suatu penghakiman dalam mana nabi menyampaikan ajakan bertobat. Kalau ajakan itu diterima, maka Allah akan memulihkan tanah dan bangsa. Pada titik kunci dalam Koleksi Duabelas Kitab, bahasa Yoel mengingatkan kita akan ajakan yang menarik perhatian kepada kehadiran belalang (ibarat bagi para bangsa) yang menyerbu tanah itu. Atau bisa juga dipakai untuk mengingatkan pembaca akan pertobatan dan ketaatan kepada Yahweh. Hal itu bisa menjadi awal proses pemulihan kesuburan tanah seperti dijanjikan Yoel (Nogalski, “Joel as ‘Literary Anchor’, in the Book of the Twelve,” Reading and Hearing the Book of the Twelve, 100-104).

Nabi Obaja meletakkan landasan bagi penghakiman Allah atas para bangsa. Hal itu dilakukan dengan cara bahwa kitab itu, dalam kanon kita, ditempatkan langsung sesudah Amos. Juga dengan menggambarkan terlebih dahulu motif yang kuat di awal kitab Maleakhi, yaitu penghukuman Allah atas Edom karena peranannya dalam penghancuran Yerusalem (Mal 1:3; bdk. Mzm 137:6-9). Di sana dilukiskan kejahatan apatisme Edom, yaitu kejahatan pembiaran, crime by omission: Edom melihat drama penghancuran atas Yerusalem, tetapi ia diam sajak tidak berusaha mencegah atau menolong. Padahal mereka bersaudara.

Jadi, ada elemen pengikat dalam koleksi Duabelas Kitab ini. Hal itu punya banyak implikasi penting. Pertama, dengan memperhatikan struktur kronologis ini (menyangkut 10 kitab, tematis menyangkut dua kitab) pembaca Kitab Duabelas mendapat ajakan untuk membaca kitab-kitab ini dalam konteksnya: yaitu proses penyingkapan sejarah Israel dan Yehuda mulai dari abad kedelapan hingga kurun Persia. Kedua, hal ini juga cukup kuat dalam membentuk pemahaman akan nasib Israel, yang dihancurkan Asyur tahun 722 SM (menurut 2Raj 17), sehingga Allah mengutus Hosea dan Amos dengan tantangan-tantangan kenabian terhadap orang Israel, para nabi, dan para raja. Ketiga, hal ini juga penting dalam proses pemahaman akan kata-kata pedas dalam Nahum yaitu bahwa penempatannya mencerminkan akhir dari suatu kurun panjang dominasi Asyur atas Israel dan Yehuda. Hal itu terjadi bukan akibat murka Allah.

Dalam bentuk final Kitab Duabelas ini, Yunus membawa ciri tersendiri, karena Asyur-lah yang memikul tanggung-jawab karena ia tahu lebih baik akan hal itu. Jadi, secara teologis, kekerasan dalam pesan kitab Nahum tidak boleh dipahami secara gampangan saja oleh kita. Kita harus menempatkannya dalam konteks historis dan sastrawi yang lebih besar. Jika itu dilakukan maka hal itu bisa mendorong pembaca untuk menerima soal-soal lain, misalnya salah dan dosa Asyur, dan penolakan oleh Yahweh karena diingatkan terlebih dahulu, dan akan rencana dan kehendak Allah yang bersifat universal atas para bangsa di bumi ini.

Tulisan ini disadur dengan sangat bebas dari James D.Nogalsky, “Recurring Themes in the Book of the Twelve: Creating Points of Contact for a Theological Reading,” dalam Interpretation, Vol.61, No.2, April 2007, pp.117-118.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.