Paus Fransiskus memulai perayaan Natal bagi 1,3 miliar penganut Katolik di seluruh dunia dengan memimpin Misa Natal di basilika Santo Petrus, Vatikan, Selasa (24/12) malam. Paus Fransiskus memberi kepastian kepada umat pada malam Natal bahwa Allah mencintai semua umat manusia, yang terburuk di antara kita sekalipun. Paus Fransiskus merayakan kelahiran Yesus Kristus setelah Vatikan di dera oleh tahun yang diliputi skandal dan opsisi terhadap kepemimpinannya.
Sementara koor menyanyikan himne Natal klasik “The First Noel” Paus Fransiskus berjalan di lajur tengah Basilika Santo Petrus dan membuka sebuah patung dari bayi Yesus yang berbaring di palungan di kaki altar gereja. Pada hari perayaan kelahiran Yesus Kristus itu, Paus mengingatkan mengenai cinta Tuhan yang “tak bersyarat”, dan bahwa Tuhan terus mencintai umat-Nya meskipun mereka pernah melakukan hal buruk.
“Anda mungkin punya ide yang salah. Anda mungkin sudah mengacaukan segalanya. Tapi Dia tetap mencintai anda”, ujarnya. Ucapan Paus Fransiskus itu banyak ditafsirkan merujuk pada kasus skandal seks di gereja-gereja Katolik, termasuk pelecehan seksual oleh sejumlah rohaniwan.
Khotbah Paus itu disampaikan setelah gereja dilanda berbagai laporan pelecehan seksual, dan munculnya tuduhan bahwa sejumlah imam senior berusaha menutup-nutupi bukti. Pada awal Desember ini, Paus menghapus aturan Kerahasiaan Kepausan, yang selama ini mencegah pastor maupun korban melaporkan pelecehan yang dialami. Kemudian pada Mei lalu, dia merilis sebuah panduan yang memudahkan korban pelecehan seksual melaporkan diri.
Kasus terbaru pelecehan seksual oleh Gereja Katolik mencuat di Melbourne, Australia, di mana Kardinal George terbukti bersalah melecehkan dua anggota paduan suara anak-anak di kota itu. Kardinal George merupakan mantan pejabat keuangan Vatikan dan dipandang sebagai orang dengan otoritas tertinggi di sana.