Sebab 40 hari adalah angka yang diyakini dalam Kitab Suci sebagai waktu untuk pendisiplinan diri, penyembahan serta persiapan.
- Musa tinggal di gunung Allah selama 40 hari (Kel 24:18; 34:28)
- Elia berkelana selama 40 hari sebelum ia tiba di gua dimana ia mendapatkan pengelihatan (1 Raj 19:8)
- Niniwe diberi waktu selama 40 hari untuk bertobat (Yun 3:4)
- Dan yang terutama, sebelum memulai karya perwartaan-Nya, Yesus melewatkan 40 hari di padang gurun untuk berdoa dan berpuasa (Mat 4:2)
Karena masa Prapaskah adalah untuk berdoa dan berpuasa, maka selayaknyalah umat Kristiani meneladani Tuhan mereka dengan berpuasa dengan masa 40 hari lamanya. Kristus menghabiskan 40 hari dengan berdoa dan berpuasa untuk mempersiapkan karya perwartaan-Nya, yang mencapai puncaknya pada hari Jumat Agung (penyaliban-Nya) dan Minggu Paskah (Kebangkitan-Nya). Katekismus Gereja Katolik menyatakan: “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibr 4:15). Oleh masa puasa selama empat puluh hari setiap tahun, Gereja mempersatukan diri dengan misteri Yesus di padang gurun” (Katekismus Gereja Katolik 540).
Apa sajakah ciri khas dari masa Prapaskah?
Masa Prapaskah mempunyai dua ciri khas yaitu mengenakan atau mempersiapkan pembaptisan dan membina pertobatan. Tradisi Gereja mencatat bahwa masa Prapaskah merupakan saat yang paling penting bagi para katekumen untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin. Persiapan ini mencapai puncaknya ketika katekumen menerima Sakramen Baptis pada Malam Paskah Vigili. Bagi umat beriman lainnya, masa ini adalah juga masa tobat. Dalam masa tobat ini, umat beriman melaksanakan “Retret Agung” merenungkan misteri sengsara dan wafat Tuhan Yesus. Tobat ditandai dengan pantang dan puasa. Karena itu sepanjang masa prapaskah, kegiatan pendalaman iman, puasa, pantang dan amal amat dianjurkan. Warna liturgi masa prapaskah secara umum adalah ungu sebagai lambang pertobatan, kecuali Tri Hari Suci atau Perayaan Wajib selama masa Prapaskah.