Gereja Katolik berharap dengan merebaknya mall-mall besar, supermarket besar maupun supermarket menengah, bahkan belanja “online” melalui internet, tidak membunuh dan mematikan keberadaan pasar-pasar tradisional. Dengan mematikan pasar tradisional berarti pula secara tidak langsung membunuh kehidupan masyarakat kecil yang relatif hanya mengandalkan keuntungan yang tidak seberapa dari berjualan di pasar-pasar. Belum lagi budaya dan kebiasaan orang kita selalu menawar harga yang diberikan oleh para penjual di pasar tradisional.
Romo Wahyu dalam rubric Magisterialnya menulis bahwa masa prapaskah adalah masa penuh rahmat dan sekaligus sebagai masa pertobatan. Kita harus berani meninggalkan diri yang lama yang penuh dosa menuju pada hidup yang baru terarah pada kehendak Tuhan. Kita diingatkan bahwa tahun 2020 secara khusus memasuki permenungan tobat kita tentang ekonomi yang bermartabat. Tagline bulan ini menggambarkan tentang ekonomi yang bermartabat.
Dalam tulisannya Rm Siswa mengatakan bahwa jaman sekarang orang semakin mencari barang dari pada mencari orang, sehingga relasi antara pedagang dan pelanggan menjadi sangat cair. Tersedianya begitu beragam pilihan membuat orang berubah kebiasaan berbelanjanya. Hal ini juga merupakan masalah yang dikhawatirkan oleh Gereja, yaitu ekonomi kita menjadi tidak bermartabat.
Beberapa artikel juga bisa kita baca, antara lain perayaan tahun baru Imlek, perayaan Natal (dengan tema Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang) di lingkungan maupun di wilayah, perayaan Natal wilayah Kapernaum dan wilayah Galilea. Juga artikel dan sharing iman bersama Sr. Ratna Ss.Cc dari Komunitas Corrio Hati Kudus Yesus. Suasana persiapan menjelang Rabu Abu dan Paskah masih mewarnai berita-berita kita pada bulan Maret 2020 ini. Komunitas Kedowa selalu memiliki agenda untuk melakukan bakti sosial dengan berbagi kasih sayang di hari Kasih Sayang dengan mengusung Tema Berbagi kasih sayang kepada orang tua untuk makin mengingatkan kita pada kasih sayang yang diajarkan Yesus Kristus melalui orang tua. Selamat membaca majalah Bergema edisi bulan Maret 2020 dan semoga kita bisa turut mendorong dan menciptakan ekonomi yang lebih bermartabat.