Mrk. 1:14
Syalom aleikhem. Siapakah “Yohanes” yang dimaksud di sini? Itu Yohanes Pembaptis. Mengapa ditangkap? Oleh siapa? Untuk sementara, hal-hal itu tidak penting diulas oleh ayat ini sebab inti kisah adalah Tuhan Yesus. Ayat ini memberikan kerangka waktu kapan Tuhan kita memulai karya-Nya. Kisah lebih lanjut mengenai Yohanes Sang Pembaptis ada di Mrk. 6:14-29. Rupanya, Yohanes ditangkap oleh Raja Herodes dan dijebloskan ke penjara.
Nama “Galilea” muncul lagi. Galilea itu nama wilayah, suatu provinsi. Galilea terletak di bagian utara tanah Yahudi. Galilea ini jauh dari kota Yerusalem yang ada di bagian selatan. Sepenggal keterangan pada ayat rupanya padat makna. Sebelum Tuhan kita berkarya, Yohanes lebih dulu berkarya. Kenyataan ini diungkap pula oleh Injil-Injil lain. Ada semacam penerusan karya. Tentu saja Tuhan Yesus bukan murid Yohanes, namun beberapa murid Yohanes akhirnya menjadi murid Tuhan. Ayat ini menyiratkannya.
Setelah Yohanes ditangkap, Tuhan Yesus muncul ke depan umum. Tuhan kita seakan akan melanjutkan – dalam arti: menyambung – pewartaan Yohanes. Tuhan Yesus “memberitakan Injil Allah”. Memberitakan bermakna menyerukan. Kata ini digunakan cukup sering dalam Injil Markus. Persis sama, kata ini dipakai untuk menggambarkan kegiatan Yohanes Pembaptis (Mrk. 1:4). Kata yang diterjemahkan
“menyerukan” itu sama dengan “memberitakan”. Kadang orang salah paham tentang kata “Injil”. Dikiranya Injil adalah buku. Bukan, bukan buku yang dimaksud ayat ini. Injil dalam bentuk buku belum ada, dan memang Tuhan Yesus tidak membawa-bawa buku Injil lalu mengajarkannya ke mana-mana.
Hapus pandangan seperti itu – kalau ada. Tuhan Yesus tidak bawa buku Injil. Belum ada buku Injil waktu itu. Kata “Injil” di sini berarti ‘Kabar baik’. Kata Injil dalam bahasa Indonesia serapan dari bahasa Arab yang asalnya dari bahasa Yunani “euaggelion”. Tuhan Yesus menyampaikan kabar baik yang berasal dari Allah. Inilah yang dimaksud oleh ayat ini.
Mrk. 1:15
kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan
percayalah kepada Injil!” Ayat ini mencatat perkataan Tuhan Yesus. Tentu saja ayat ini ringkasan, inti-inti yang disabdakan oleh Tuhan Yesus.
Ungkapan “waktunya telah genap” berarti suatu masa sudah berakhir. Itu seperti mengatakan “saatnya tiba” kalau dalam bahasa jaman now. Ungkapan itu menyatakan bahwa pemunculan Tuhan Yesus sudah tepat dan sesuai kehendak Allah. Istilah “Kerajaan Allah” bukan menunjuk pada suatu wilayah, melainkan suatu keadaan yang berlangsung sebagaimana kehendak Allah. Allah memerintah atas umat-Nya dan umat-Nya patuh melaksanakan kehendak Allah. Agar tercapai, perlu ada pertobatan. Apa itu bertobat? Sudah dijelaskan pada Mrk. 1:4 terdahulu. Lalu, ungkapan “percaya pada Injil” berarti beriman dan melaksanakan kehendak Allah.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Presbiter