Persekutuan Doa Pembaharuan Karismatik Katolik (PDPKK) St. Martinus membuka tahun 2020 vdengan mengadakan misa syukur awal tahun pada Kamis malam, 9 January di Aula BIA Gereja St. Martinus. Misa dipersembahkan oleh Pastur F.X. Wahyu Tri Wibowo.
“Bapa, Engkau sungguh baik, kasih-Mu melimpah di hidupku. Bapa, ku berterima kasih, berkat-Mu hari ini yang Kau sediakan bagiku.”
Pujian pembuka tersebut menjadi ungkapan syukur kami, segenap team dan umat PDPKK, atas kasih dan penyertaan Tuhan sepanjang tahun 2019 sehingga PDPKK boleh menunaikan program kerjanya dengan baik. Seminar Hidup Baru Dalam Roh (SHBDR) dan Seminar Pertumbuhan telah di laksanakan tahun 2019, membawa sukacita penuh karena setelah seminar tersebut, Tuhan mengizinkan banyak umat yang baru bergabung tetap rutin hadir dalam persekutuan doa yang dilaksanakan setiap Kamis malam. Sehingga, di tahun 2019, jumlah umat PDPKK bertambah pesat.
Romo Wahyu dalam homilinya menyampaikan bahwa kasih yang begitu besar dari Allah Bapa hendaknya mengubah manusia. Kasih itu hendaknya membangun relasi kita tidak hanya dengan Allah, tetapi juga dengan sesama. Sesuai tema perayaan Natal 2019, “Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang” (Yoh 15:14). Yesus sebagai sosok sahabat menjadi insipirasi bagi kita yang hidup di jaman ini untuk terus mempertahankan nilai-nilai perdamaian dengan sesama. Yesus yang lahir dalam kesederhanaan, memberikan teladan untuk saling merendahkan hati, saling melayani dan saling mengampuni. “Jikalau seorang berkata: aku mengasihi Allah, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah seorang pendusta, karena barang siapa tidak mengasihi saudara yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya” (1 Yoh 4:20-21). Mengampuni seringkali bukan perkara mudah. Maka kita perlu memohon daya Ilahi dan Kerahiman Allah melalui ekaristi, melalui puji-pujian, agar dimampukan mengampuni yang bersalah kepada kita.
Misi Yesus dinyatakan dalam Injil Lukas 4:18-19 “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk meyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan pengelihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan yang telah datang”. Perlu di refleksikan sebagai panggilan bagi umat Kristiani untuk mempraktekan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari, agar kehadiran kita menjadi kabar baik, dan perkataan kita pun membawa orang lain lebih dekat kepada Tuhan Yesus.
Selesai misa, acara berlanjut dengan tukar kado yang meriah, dan santap malam (botram). Sayur asem, semur jengkol, ikan asin, ayam popcorn, tak ketinggalan sambel seuhah, menjadi menu andalan malam itu. Terima kaish untuk seluruh umat yang berpartisipasi. Selamat tinggal kenangan, selamat datang harapan. Selamat tahun baru 2020.