Dalam dunia saat ini, berita dan medianya menjadi sarana pemberitaan segala sesuatu yang terjadi di dunia. Iya, dunia, bukan hanya berita Kopo ataupun Indonesia. Dahulu, penyebaran berita tentang apapun sangat terbatas. Terlebih saat masa penjajahan dimana segala media dibatasi. Kemudian lama – lama berkembang menjadi majalah, radio lalu televisi.
Jaman semakin berkembang, berita cetak lama – lama tergantikan dengan media elektronik yang lebih relevan dengan era yang terjadi. Dengan adanya berita lewat media elektronik mislakan media sosial atau aplikasi penyedia berita rutin, apakah kaum muda menjadi dekat dengan berita itu? Atau malah sebaliknya, kemudahan jaman menjauhkan kaum muda dari segala fenomena dunia.
Menurut UNESCO, pada risetnya tahun 2016 didapat bahwa dari peringkat dunia, peringkat baca orang Indonesia adalah yang terendah yaitu hanya 0,001%. Artinya, hanya 1 dari 1000 orang yang membaca loh! Padahal membaca adalah gudang pengetahuan. Nah, dari rendahnya minat membaca ini, timbul kekhawatiran, apa dengan minat baca yang rendah ini meskipun dengan bantuan teknologi era sekarang minat terhadap berita terkini juga menjadi rendah? Kali ini tim redaksi sudah melakukan survey kecil kepada beberapa perwakilan orang muda nih, semoga dua puluh responden ini mewakili suara salah satu dari kamu ya, kaum muda!
Dari survey yang dilakukan kepada orang muda berusia 16-20 tahun, media sosial yang paling banyak digunakan kaum muda sekarang adalah Instagram. Fiturnya yang menarik membuat siapapun yang menggunakan betah berlama-lama menghadap layar kaca. Ini juga dibuktikan karena dari total 100%, 43.5%nya rata-rata menghabiskan lebih dari tiga jam untuk bermain sosial media. 39.1% untuk kurun waktu 1-3 jam, dan sisanya kurang dari satu jam.
Kadar minat baca berdasarkan survey kecil kami kepada sample orang muda tadi juga tidak terlalu memprihatinkan, mereka mengaku kalau dari skala 1 hingga 5, minat membaca mereka berada di titik ke-3. Hal ini dibuktikan dengan sajian beberapa berita. Diantaranya berita politik pemerintahan, kasus internasional yang melibatkan Indonesia, kasus di sektor ekonomi, dan kasus hiburan di tanah air.
Berita mengenai Maria Eva de Jongh dan Adipati Dolken sebagai pemeran film layar lebar “Teman tapi Menikah 2” menjadi berita dengan peringkat tertitinggi peminat orang muda untuk dibaca. Dengan alasan keberadaan film memang sangat melekat pada jiwa orang muda. Juga, film ini memang tengah naik daun.
Posisi berita dunia hiburan ini disusul dengan berita perekonomian Indonesia dengan judul “Rupiah Melemah Imbas Ekonomi AS Menguat”. Banyak dari mereka berkata bahwa judul berita ini sangatlah jelas jadi gambaran besar isi sudah tergambar dan menjadi penting bagi sebagian besar responden untuk mengetahui kondisi ekonomi negara yang secara tidak langsung berdampak pada hidup kita.
Posisi ketiga dipegang oleh berita mengenai perairan Natuna dan yang terakhir adalah mengenai politik negara tentang tantangan banyak pihak terhadap pejabat negara yang di duga melalukan pelanggaran HAM.
Lewat alasan – alasan yang diberikan responden, disimpulkan bahwa sebenarnya mereka menyadari pentingnya berita untuk pengetahuan dan keterbukaan pada dunia luar. Namun seringkali, konten dari berita tersebut kurang relevan terutama untuk orang muda. Judul sangatlah berperan dalam sebuah berita untuk menarik minat pembacanya. Hmm, sepertinya hal ini dapat disiasati dengan adanya laman khusus untuk berita-berita terkini yang dikemas lebih youthable, misal bahasanya lebih asik dan isinya tidak memakan waktu lama untuk membaca, namun jelas.