Mengenal Nabi Hosea (Bagian 5)

Dalam edisi Bergema bulan Juni yang lalu saya telah membahas tentang apa yang menjadi kesibukan dan pekerjaan sehari-hari dari nabi Hosea. Pertanyaan berikut yang penting untuk diajukan terkait dengan nabi Hosea ialah dari kota manakah sang nabi ini berasal, atau di kota manakah sang Nabi itu tinggal? Dalam bagian tulisan yang terdahulu saya sudah mencoba membentangkan mengenai apa kesibukan atau pekerjaan Hosea sehari-hari untuk menunjang kehidupannya. Atas dasar penetapan mengenai pekerjaan sang nabi kita bisa juga mereka-reka dengan kurang lebih yakin mengenai tempat ia tinggal dan hidup. Setidak-tidaknya kita bisa memperoleh gambaran sekilas mengenai hal itu.

Kalau hipotesis bahwa sang nabi itu berasal dari keturunan para imam dan tinggal di bagian utara, maka patut diduga bahwa mungkin saja sang nabi tinggal dan berkarya di Sikhem. Hal itu didasarkan pada fakta historis bahwa memang kota Sikhem itu adalah sebuah kota di utara yang secara khusus dipandang suci oleh para imam dari kaum Levi. Sikhem itu terletak di antara gunung Ebal dan gunung Gerizim. Menurut tradisi Deuteronomis (Ul 11:29; 27:11-14) di kota Sikehm itulah Musa dulu memerintahkan agar diadakan sebuah upacara pembaharuan perjanjian yang besar dari suku-suku Israel setelah mereka berhasil masuk ke negeri Kanaan. Memang di sanalah pelbagai upacara pembaharuan dilaksanakan di kemudian hari sesudah masa Musa (lihat Yos 24:1 dan Ul 31:10-13).

Kita juga diberitahu bahwa di kota inilah suku-suku Israel berkumpul pada jaman Rehabeam untuk melakukan protes keras terhadap kebijakan sang ayah yang telah memutuskan beban pajak yang terlalu berat bagi rakyat (1Raj 12:1); sedemikian beratnya sehingga tidak terpikulkan lagi. Kota Sikhem inilah yang menjadi ibukota sementara dari kerajaan suku-suku utara. Hal itu terjadi tatkala suku-suku utara itu putus hubungan dengan suku-suku Selatan, Yehuda. Dengan itu maka mereka pun mulai membentuk sebuah kerajaan alternatif, sebuah kerajaan yang lain yang menjadi saingan kerajaan Yehuda (1Raj 12:25). Perpecahan itu terjadi, karena sang raja Muda yang menggantikan ayahnya yaitu raja Salomo, tidak mau mendengarkan nasihat para tetua yang menghendaki agar raja bersikap lunak terhadap permintaan rakyat agar dibuat sebuah kebijakan penarikan pajak yang sedikit diperlonggar dan diperingan.

Namun demikian, yang menjadi masalah dengan usul kota Sikhem sebagai tempat tinggal sang Nabi ialah fakta bahwa di dalam kitab Nabi Hosea sendiri, nama kota suci Sikhem itu hanya muncul satu kali saja. Penyebutan itu dapat kita temukan di dalam Hos 6:9. Itupun nama kota suci itu disebut dalam kaitan dengan sebuah aksi premanisme yang diduga dilakukan oleh gerombolan (gang) para imam (gang of priests). Di sana ada aksi kejahatan. Tetapi aksi kejahatan seperti apakah yang terjadi dan dilakukan di sana? Hosea sendiri tidak memberi jawaban yang begitu jelas. Kiranya hal itu bisa diduga dan dikonstruksikan demikian. Adalah fakta bahwa nabi Hosea menyinggung di sini sebuah kejahatan yang dilakukan oleh persekutuan para imam. Adalah juga fakta bahwa kejahatan ini dilakukan terhadap orang-orang yang sedang berada dalam perjalanan menuju ke kota Sikhem. Perjalanan itu kiranya bukan perjalanan bisnis atau ekonomi biasa. Kiranya perjalanan yang dimaksudkan di sini adalah sebuah perjalanan ziarah. Jadi yang dihadang di jalan menuju ke Sikhem adalah para peziarah. Mungkin para pelakunya adalah para imam pesaing yang tidak begitu mendapat tempat yang dianggap memuaskan mereka di dalam kawasan tempat suci itu sendiri. Jadi, sebuah kejahatan yang terjadi karena terdorong oleh rasa kecemburuan social-ekonomi, dan rasa tidak senang (orang lain dapat, saya atau kami kok tidak dapat jatah menteri. Maka saya atau kami akan berusaha mengganggu terus menerus kabinet anda. Kira-kira begitulah gambaran aktualnya sekarang ini).

Namun demikian, bersamaan dengan fakta ini di tempat lain di dalam kitabnya sang nabi Hosea tidak mengkritik ataupun mengecam kota Sikhem itu. Padahal kota-kota yang lain di Israel ia kecam dan ia kritik bahkan dengan sangat pedas. Misalnya, ia mengecam kota-kota lain seperti Bethel, Mizpah, Tabor, dan Samaria. Kota-kota itu sama sekali tidak luput dari sapuan kecaman pedas sang nabi Hosea. Atas dasar itulah maka kiranya orang boleh menduga (kalau bukan sangat memastikan) bahwa memang sang Nabi Hosea itu mempunyai sikap dan pandangan yang khusus terhadap kota itu.

Tetapi apakah dia sungguh-sungguh tinggal di sana atau tidak? Itu sebuah persoalan lain. Sebab bisa saja seseorang sangat menyanjung suatu daerah tertentu, tetapi ia tidak tinggal di sana, juga tidak berasal dari sana. Misalnya, ada turis yang memuja-muja dan berbicara sangat positif penuh kenangan akan Bali, walaupun belum tentu si pemuji itu berasal di Bali. Ikatan emosional dia dengan Bali hanya sebatas fakta bahwa dia pernah berkunjung ke sana sebagai pelancong. Memang Hans Walter Wolf sedikit memberi usul yang mendekati kepastian bahwa sang Nabi tinggal di sana.

Sambil mempertimbangkan kemungkinan ini, semoga kita semakin menyadari akan kenyataan bahwa dia sebagai seorang pribadi memang sangat berurat berakar di dalam tradisi-tradisi Deuteronomis, sebuah tradisi yang sudah membentang jauh-jauh ke belakang, ke masa silam, yaitu ke jaman Musa, khususnya pada kurun pertama dari peristiwa masuknya orang Israel itu ke negeri Kanaan.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.