Sejak bulan Maret 2020 Indonesia bahkan dunia mengalami sakit yang berlangsung sangat lama bahkan sampai saat ini masih belum bisa dikatakan normal. Pandemi yang disebabkan oleh virus Covid 19 atau Corona ini sudah bertahan selama 6 bulan menghantam kehidupan seluruh dunia. Virus ini sudah menelan korban jiwa di dunia sejumlah sekitar 500.000 jiwa. Sekitar penghujung bulan Juni 2020 di Indonesia sudah mulai memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) setelah beberapa bulan sebelumnya menjalani masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional. Masa New Normal (AKB) ini beberapa komunitas sudah diperbolehkan untuk melakukan aktivitasnya namun secara praktek tetap diberlakukan protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer dan tetap menjaga jarak.
Dalam tulisan Magisterial dari Rm Wahyu sebagai pastor kepala di paroki St. Martinus “Keluarga Tangguh Pandemi Luluh” dikatakan bahwa apakah selamanya kita akan hidup seperti saat ini dimana kalau kita keluar rumah harus memakai masker, harus sering mencuci tangan dengan hand sanitizer di air yang mengalir, harus menjaga jarak antara satu dengan yang lain, dan kita harus bekerja dari rumah bahkan beribadat di rumah saja? Sampai kapan kita mengakhiri kebiasaan hidup seperti ini? Kalau dikaitkan dengan keluarga adalah sebuah gereja kecil (Ecclesia Domestica/Gereja rumah tangga) maka kita semua keluarga katolik di paroki St. Martinus harus bisa dengan tertib dan disiplin melaksanakan Adaptasi Kebiasaan Normal (AKB), membiasakan hidup dengan cara yang baru sesuai dengan pidato Presiden RI Joko Widodo. Namun dalam kehidupan berkeluarga kita dituntut untuk saling menjaga dan mengingatkan dalam melaksanakan tata cara kehidupan baru ini.
Dalam edisi Bergema bulan Juli 2020 sekolah Talenta juga ingin membagikan pengalaman dalam sistem belajar mengajar yang berbeda dengan masa-masa sebelum adanya pandemi, tentunya ada sensasi belajar yang berbeda di masa-masa baru ini, apakah itu? silahkan simak pada rubrik utama pada bulan ini. Berita tentang misa perdana pada masa AKB juga dilaporkan oleh tim Liturgi. Bagaimana situasi tersebut dan apa kendalanya, temukan jawabannya di artikel laporan perdana di masa AKB. Pada edisi ini umat juga diberikan informasi mengenai kegiatan GEMATI, singkatan dari Gerakan Ekonomi Umat Terkini. GEMATI adalah gerakan untuk memperkuat ketahanan pangan umat paroki St. Martinus. Kita syukuri bersama walaupun dalam situasi pandemi yang berkepanjangan dan tidak menentu ini kita masih dapat menikmati majalah bergema walaupun dengan berita lingkungan yang terbatas. Selamat membaca.