Hari Raya Tubuh dan Darah Kristis (Minggu, 6 Juni 2021)
BcE Kel 24:3-8; Ibr 9:11-15; Mrk 14:12-16.22-26
Tubuh & Darah Kristus Dikurbankan Demi Keselamatan Umat Manusia
Dalam bacaan pertama pada hari Minggu ini dikisahkan bahwa Tuhan Allah mengadakan perjanjian dengan umat Israel yang dipimpin oleh Musa. Perjanjian itu ditandai dengan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada Tuhan (bdk. Kel 24:5). Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: “Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.” (Kel 24:8). Dengan demikian darah lembu jantan menjadi tanda perjanjian, bahwa Allah akan menyelamatkan umat Israel.
Dari bacaan pertama ini kita dapat meyakini bahwa Allah itu sungguh Mahakasih, Allah sama sekali tidak menghendaki manusia hidup dalam dosa. Maka dikisahkan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, setiap kali umat Israel berdosa, Allah selalu mengadakan perjanjian, inti pokok dari perjanjian itu tiada lain ialah bahwa Allah akan menyelamatkan umat Israel. Pesannya bagi kita adalah bahwa Allah tidak akan membiarkan manusia hidup berkubang terus menerus dalam dosa.
Puncak perjanjian Allah yang sekaligus medatangkan keselamatan; pada hari Minggu ini diwartakan kembali melalui bacaan kedua. Surat kepada orang Ibrani menegaskan kepada kita bahwa Kristus telah datang sebagai Imam Besar (bdk. Ibr 9:11). Ia telah menyampaikan persembahan kepada Allah, bukan darah domba jantan, bukan juga darah anak lembu, melainkan darahNya sendiri, sebagai persembahan yang tak bercacat, yang menyucikan hati nurani kita dari perbuatan- perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama (bdk. Ibr 9:12-15).
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus yang kita rayakan pada hari ini mau mengingatkan kepada kita bahwa perjanjian Allah yang dahulu disampaikan berkali-kali kepada umat Israel, telah digenapi oleh Yesus Kristus, yaitu melalui sengsara, wafat dan kebangkitanNya. Melalui peristiwa salib Yesus Kristus telah menebus dosa umat manusia dengan mengorbankan tubuh dan darahNya, bukan dengan mengorbankan darah lembu jantan, tetapi darahNya sendiri. Yesus Kristus melakukan semuanya itu, karena Ia taat kepada Bapa yang mengutusnya, sekaligus untuk menyelamatkan umat manusia dari kekuasaan dosa. Oleh tubuh dan darah Yesus Kristus, hubungan mausia yang sudah terputus akibat perbuatan dosa, dipulihkan kembali.
Peristiwa salib dan paskah merupakan suatu bukti yang nyata bahwa Allah melalui Yesus Kristus, PuteraNya sungguh mengasihi umat manusia. Yesus Kristus menghendaki agar kasih Allah yang telah Ia wujudkan tetap dapat dirasakan dan dihidupi oleh umatNya, untuk itu Ia mewariskan perjamuan kudus, yaitu Sakramen Ekaristi. Oleh karena itu dengan merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, bunda Gereja mau mengajak kita untuk selalu menaruh hormat pada Sakramen Mahakudus, yaitu dengan sesering mungkin merayakannya, sebab dengan menyambut tubuh dan darah Kristus, sesunguhnya kita memperoleh rahmat penebusan, seperti yang diwartakan hari ini dalam Injil Mrk 14:22-24.