Menggunakan Harta dengan Bijak

Hari Minggu Biasa ke-18 (Minggu, 31 Juli 2022)

Sabda Tuhan pada hari ini sungguh sangat baik untuk kita renungkan bersama. Kitab Pengkhotbah mempertanyakan : Apa manfaatnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya?” , Paulus memberi nasihat kepada umat di Kolose: “Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada” . Sedangkan Yesus mengajak kita memikirkan dengan serius tentang harta yang kita miliki. “Bagi siapakah nanti harta yang telah tersedia atau terkumpul itu?”. Dan akhirnya Dia mengatakan: “Orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, ia tidak kaya di hadapan Allah”.

Dalam ketiga bacaan hari ini tidak ada penilaian buruk dan hina atau harus dijauhi terhadap harta kekayaan manusia. Sebab manusia membutuhkan dan berhak memiliki harta yang cukup untuk dapat hidup secara wajar. Memiliki harta yang banyak pun sebagai hasil jerih payahnya sendiri, tidak dilarang atau bertentangan dengan kehendak Allah.

Lalu apa yang salah dengan orang kaya dalam perumpamaan Injil hari ini dan mungkin yang kita lakukan juga ? Orang itu menempatkan harta kekayaan sebagai yang utama, dan melupakan Allah. Ia mengandalkan hartanya, dan melupakan Allah. Orang itu diberkati Tuhan secara materi, ia kaya dan tanahnya berlimpah-limpah hasilnya, namun ia tidak menggunakan hartanya dengan bijak seturut dengan kehendak Tuhan. Orientasi hatinya hanyalah tentang cara menimbun harta dan hidup bersenang-senang. Akibatnya, akhir hidupnya sia-sia belaka.
Orang kaya itu, untuk “mengamankan dirinya” ia picik dan sempit cara pandangnya, tidak berwawasan jauh ke depan, makanya ia tertipu oleh angan-angan sendiri, yang hanya sampai pada batas berpikir “bagaimana membangun lumbung”, kenyang dan beristirahat. Ia tidak berpikir lebih jauh, sehingga ia tidak mampu menyadari kenyataan, bahwa ia tidak bisa menguasai hidupnya.

Kita diingatkan untuk “bijak terhadap harta”, agar akhir hidup kita tidak sia-sia. Hendaknya kita menempatkan harta pada posisi yang benar : “Jangan menjadi hamba harta kekayaan”, jadikan Tuhan sebagai Tuan atas diri kita, dan jadikan harta yang dikaruniakan-Nya sebagai “hamba” yang kita manfaatkan sesuai dengan kehendak- Nya.Kitaharusbersikapbenarterhadapharta,yaitumemilikirasacukup,tidakmenjaditamak. Rasacukupmenjauhkan kita dari ketamakan dan melulu memburu harta. Rasa cukup membuat kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan, hidup rukun dengan saudara, dan menjadi berkat bagi orang lain. Pergunakan harta dengan benar, untuk mendatangkan manfaat bagi sesama dan kemuliaan Allah. Janganlah hanya menimbun harta di dunia untuk diri sendiri.

Kitab Pengkotbah hari ini mengingatkan kita semua untuk terus menerus berorientasi kepada Allah. Orang yang tidak bijaksana atau tidak beriman, hidupnya akan terancam atau tidak nyaman karena orientasi hidupnya hanya kepada harta milik. Orang-orang seperti ini mencari hal yang sia-sia dan lupa mencari yang sungguh-sungguh yaitu Tuhan sang Pencipta. Apa faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tentram. Semuanya adalah kesia-siaan maka orientasikan diri kepada Tuhan dan itu adalah kebijaksanaan.

Orientasi diri kepada Tuhan menjadi semakin jelas dalam pikiran Paulus. Di dalam bacaan kedua, Paulus menulis kepada jemaat di Kolose bahwa mereka harus mencari perkara yang di atas di mana Kristus berada. Apa yang harus dilakukan untuk menjadi pengikut Kristus yang setia? Mereka harus merasa dan percaya bahawa Kristus hidup bagimereka. Kristus juga hidup bagi kita. Oleh karena itu kita harus mematikan hal-hal duniawi di dalam diri kita seperti percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, penyembahan berhala dan saling berdusta.

Sabda Tuhan pada hari ini sangat meneguhkan hati kita semua. Kita sering berorientasi pada harta milik, karena hati kita ada di sana. Tetapi pada hari ini Tuhan Yesus mengorientasikan kita hanya kepada diriNya, untuk tinggal di dalamNya karena Dialah hidup kita. Dia juga mau mengingatkan kepada kita tentang kesia-siaan dari harta milik yang dapat hancur karena ngengat atau dicuri oleh para pencuri. Sungguh, Kristus adalah harta milik kita yang paling sempurna. Ia sendiri berkata: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh 10:10). Apakah kita merasa berkelimpahan di dalam Kristus? Marilah kita hadir di hadiratNya dalam doa dan pujian.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.