Mengenal Sejarah Singkat Israel

Tahun-tahun di Pembuangan (587 – 539 SM)

Dalam tulisan sebelumnya saya jelaskan secara singkat tentang tahun terakhir ekistensi historis kerajaan Yehuda (ibukota Yerusalem). Kejayaan kerajaan itu runtuh karena invasi Babel sehingga ibukotanya, Yerusalem, runtuh. Bersamaan dengan itu runtuh juga Bait Allah. Terjadilah drama paling tragis dalam sejarah Israel: mereka kehilangan identitas nasional (tidak ada lagi kerajaan) dan identitas kultis (tidak ada lagi mezbah untuk kurban bakaran, kurban sembelihan, kurban tuangan), Yerusalem tidak ada lagi.

Sejak kejatuhan Yehuda dan kehancuan Yerusalem, Yehuda yang kecil itu menjadi salah satu propinsi di bawah kekuasaan Babel. Orang Yehuda dari kalangan atas banyak dibuang ke Babel. Berbeda dengan apa yang terjadi dengan penghancuran kerajaan Utara dua abad sebelumnya (721), orang Babel tidak memindahkan bangsa asing ke wilayah itu. Tanah itu dibiarkan kosong, tidak berpenghuni, menjadi terpencil, tidak dipedulikan orang. Sebagian besar penduduknya diangkut ke pembuangan, tetapi tanah itu tidak dibiarkan kosong. Kerajaan Yehuda ini mengalami nashi sangat tragis. Mereka tidak hanya dihancurkan tantara Babel (Nebudkadnezar). Melainkan juga bangsa tetangga ikut memperkeruh suasana. Kita tahu bahwa orang Edom menghancurkan dan menjarah Yehuda. Bahkan kita mendapat kesan bahwa orang Edom menguasai sebagian wilayah itu (Ob 11). Selain itu, dari Yehezkiel kita tahu bahwa bani Ammon pun datang menguasai dan menjarah negeri itu (25:1-4).

Kalangan atas negeri itu digiring ke pembuangan. Dari Yeremia kita tahu bahwa jumlah kaum buangan ada 4.600 orang (yang dihitung hanya lelaki dewasa, cara menghitung yang biasa masa itu: Yer: 52:28-30). Kemudian kita lihat bahwa Yehezkiel terutama menyoroti keberadaan kaum buangan yang tinggal di Tel-Aviv Babel. Kita mendapat kesan bahwa kelompok ini tidak diperbudak (sebagaimana yang umum diandaikan). Melainkan mereka dibiarkan hidup bebas sehingga bisa bergerak ke sana ke mari dan menikmati wisata tepi sungai atau kanal (Mzm 137). Bahkan ada juga komunitas Yahudi yang hidup Makmur dan berkembang pesat di Nippur. Apapun keadaan mereka, yang jelas bahwa dengan itu dimulailah kondisi diaspora. Salah satu ciri khasnya ialah bahwa orang Yahudi itu mulai bersikap realistic dan mencoba berdamai dengan situasi yang ada. Walaupun jauh dari Yerusalem, tetapi mereka tetap mempertahankan iman. Karena itu, ciri pemersatu mereka bukan lagi politis, tanah, melainkan iman, dengan pelbagai praktek keagamaan yang ada. Misalnya taat melakukan sunat dan menjalankan perintah sabat. Inilah yang mengikat-satukan mereka (sebagaimana dapat kita tangkap dari Tobit).

Penghancuran bukit Zion jelas mendatangkan efek sangat buruk terhadap keyakinan iman orang Yahudi. Dengan kehancuran Yerusalem, relasi perjanjian dengan Yahweh mengalami “gangguan”. Namun tetap ada satu hal yang sangat jelas, yaitu orang Yahudi, walau pelbagai masalah tadi, tetap memegang teguh keyakinan iman mereka. Bahkan paradox sekali justru terjadi hal sebaliknya: dalam kurun inilah terjadi aktifitas keagamaan yang semakin intens. Hal itu antara lain ditandai dengan beberapa aktifitas. Misalnya mereka mulai dengan tekun mengumpulkan tradisi-tradisi Israel (Yahudi) dan menulisnya. Pada kurun inilah, para ahli bersepakat bahwa taurat mendapat bentuknya sebagaimana kita kenal sekarang ini oleh mazhab para iman (Priest; dikenal dengan P). mazhab ini mulau mengumpulkan tradisi-tradisi kuno dari masa pengembaraan gurun. Mereka juga mengodifikasi segala tradisi (kebiasaan) yang ada di Kenisah yerusalem. Kitab hukum yang bersifat tetap mulai berbentuk pada masa ini. Kitab itulah yang akan menjadi landasan sebuah komunitas teokratis Yehuda yang baru.

Pada masa ini jugalah sejarah Deuteronomis (meliputi kitab Yosua sampai Raja-Raja) mulai disunting. Juga tulisan para nabi mulai dikumpulkan. Bahkan Yehezkiel (Yeh 37), dalam salah satu penglihatannya sudah “menubuatkan” kebangkitan kembali bangsa itu di masa depan. Tetapi hal itu masih belum diketahui oleh nabi anonym dan pengikutnya, yang nubuatnya ada dalam Yes 40-66. Nabi ini menyerukan agar Israel kembali. Khutbah “Yesaya kedua” ini (Deutero Yesaya), ditandai dengan pemahaman teoligs yang mendalam. Di sana terasa ada kemampuan membaca tanda-tanda jaman. Ia memahami bahwa masa hukuman Israel sudah berakhir dan bahwa Koresh dari Persia adalah orang “Urapan” Tuhan (Mesias). Dialah yang akan memulangkan Israel. Hanya Yahwe-lah Tuhan dan memiliki daya kuasa untuk menyelamatkan umat-Nya. Ia akan menyelamatkan mereka, dalam dan melalui sebuah exodus atau peristiwa keluaran baru (43:14-21; 48:20-21; 52:11-12).

Dan terjadilah demikian. Tahun 553, Koresh, Raja Ansham, dari keturunan Achaemenid, menguasai Media (Ekbatana) dan juga Lydia, negeri Kroesus di Asia Kecil. Hal itu terjadi tahun 546. Sekira tahun 550 ia mengancam kedaulatan Babel. Hal itu menjadi symbol harapan bagi kaum buangan. Dan terjadilah demikian. Tahun 539, ia menguasai Babel dari Nabonidus (tanpa rusak sedikitpun). Hal itu terjadi setelah ia mengalahkan tantara Babel di Tigris. Koresh menganut kebijakan toleransi di bidang keagamaan. Hal itu dapat diketahui dari prasasti yang disebut prasasti Koresh. Tahun 538 ia mengumumkan sebuah dekrit yang isinya memberi ijin  kepada kaum buangan untuk kembali ke Palestina. Kemudian ada yang kembali, tetapi ada juga yang tetap tinggal menetap di perantauan (bersambung).

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.