Pernah dengar Camino de Santiago? Secara harfiah dapat diartikan sebagai berjalan kaki menuju kota Santiago de Compostela Spanyol, tempat St. Yakobus dimakamkan. Sejatinya perjalanan ini adalah sebuah peziarahan umat Katolik. Baru-baru ini 2 rekan alumni dari almamater SMA saya di Bandung menjalani rute tersebut yang mencapai hingga 780km. Berjalan sambil berdoa dan bagi mereka, Camino de Santiago adalah sebuah perjalanan untuk kembali memaknai hidup dengan menikmati dan mengimani setiap jejak langkah kaki yang tercetak di tanah. Yang membuat saya terkejut adalah, umur mereka yang sudah mencapai lebih dari 70 tahun! Bahkan perjalanan ziarah ini sudah mereka lalui untuk yang ke dua kalinya! Luar biasa!! Padahal perlu kita sadari setiap makhluk hidup, termasuk manusia, akan menjadi tua. Semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh semakin menurun, baik faktor alamiah maupun penyakit. Penuaan penduduk berdampak pada aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan.
Bagaimana realitas kehidupan para manusia lanjut usia (lansia)? Lansia yang dimaksud menurut Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 1998, tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Lansia), adalah seseorang yang telah mencapai usia enam puluh (60) tahun ke atas. Ada lansia potensial (seseorang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, tetapi masih memiliki kemampuan fisik-intelektual-emosional- sosial yang dapat didayagunakan untuk mampu memenuhi kebutuhan hidupnya) dan ada pula lansia tidak potensial (hidupnya bergantung pada bantuan orang lain). Permasalahan yang dihadapi manusia lansia: (1) pemenuhan kebutuhan fisik/kesehatan – para lansia kurang memahami arti pentingnya kesehatan, bila sakit tidak mempunyai kemampuan melakukan pengobatan, (2) pemenuhan kebutuhan sosial – para lansia merasakan dan menyadari keberadaannya tidak diperlukan lagi di tengah masyarakat, (3) pemenuhan kebutuhan ekonomi – para lansia tidak bekerja sehingga kurang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik dan menggantungkan hidupnya pada anak dan saudaranya.
Meskipun begitu para lansia mempunyai kebajikan, kearifan, dan pengalaman hidup yang bisa diteladani generasi penerusnya. Memang perlu disadari tidak semua lansia dapat melakukan perjalanan panjang seperti rekan-rekan diatas. Tetapi doa para lansia adalah sarana yang ampuh menginspirasi kita bahwa manusia yang ‘sempurna’ adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Dan jalan hidup yang ‘baik’ adalah hidup berdampingan dengan ketulusan untuk berbagi walaupun aktifitas tersebut terbatas dalam berdoa. Have a good walk my senior friends! Buen Camino untuk semua lansia yang senantiasa berdoa bagi Gereja, keluarga dan masyarakat sekitar!