Kata sakit atau sehat tidak hanya digunakan dalam menjelaskan keadaan atau kondisi tubuh atau badan seseorang. Bukan hanya badan manusia atau tanaman bahkan juga binatang yang bisa disebut kurang sehat, tetapi juga Badan Usaha (misalnya BUMN). Bahkan suatu ketika orang bilang iklim usaha dikatakan sedang kurang sehat yang mempengaruhi kinerja perusahaannya.
Hubungan sosial antara anak-anak manusia di bumi ini juga menggunakan istilah sehat dan tidak sehat. Kondisi sehat dibutuhkan oleh setiap orang pada segala situasi dan keadaan yang berhubungan dengna kegiatan dan usahanya sehari-hari. Kesehatan bukan hanya soal fisik melainkan mencakup segala hal dan keadaan baik material maupun spiritual ataupun psikologis.
Pertama-tama: manusia ingin memiliki tubuh/badan yang sehat, kedua: kondisi pekerjaan yang sehat, ketiga: rumah atau tempat tinggal yang sehat, keempat: lingkungan yang sehat, kelima: neraca keuangan yang sehat, keenam: hubungan sosial yang sehat, dan ketujuh (barangkali): relasi pribadi yang sehat. Jumlahnya berapa pun yang utama kata sehat tidak bisa dihapus dalam perbendaharaan kata yang disampaikan.
Apakah dengan demikian kata sehat menjadi kiblat atau pusat keterarahan kehidupan seseorang? Barangkali ya dan tidak! Mungkin Anda sendiri bisa mengukur untuk keperluan dan kebutuhan diri Anda sendiri juga. Kalau Anda sedang menjalani program penurunan kolesterol mungkin kata sehat menjadi mantra harian pagi siang malam dan sebaliknya ketika semua hasil lab normal. Bukankah kita tahu bahwa untuk mengelabui dirinya sendiri manusia banyak akalnya dan sangat kreatif?
Kreativitas ini bisa menjadi berkah dan kutuk sekaligus. Ketika manusia ingin memiliki relasi pribadi dan sosial yang sehat misalnya, kita melihat bagaimana alat-alat komunikasi (gawai) berperanan ganda dalam prosesnya. Mungkin Anda masih ingat zaman dulu ketika pesawat televisi menggantikan saat-saat orang biasa ngobrol bermain kartu atau bercanda sebagai keluarga atau komunitas serumah. Yang terjadi kemudian adalah ruang-ruang bersama itu hilang ditelan zaman dan digantikan peran tunggal pesawat televisi yang kemudian bahkan menjadi barang pribadi bagi setiap orang sesuai dengan pilihan program dan acaranya.
Sekarang relasi sosial yang sehat semakin terancam lagi oleh kecanduan anak-anak manusia pada gawai yang senantiasa ada dalam genggamannya. Kata sehat berlaku juga untuk relasi antara anak-anak manusia, karena perkembangan kepribadiannya terjadi pada saat dan waktu yang bersamaan.
Bagaimanapun kondisi dan situasi yang sedang Anda hidupi, kita perlu terus belajar untuk menggunakan gawai secara lebih sehat demi relasi yang sehat baik dengan diri sendiri, dengan orang lain, dengan alam, dan dengan Sang Pencipta Semesta!