Santo Benediktus dari Anaine alias Witiza lahir dalam pada keluarga tahun bangsawan 750. Ayahnya, pangeran di Languedoc Aigulf, Perancis seorang raja lokal Visigoth, Count of Maguelonne. Sejak usia muda ia telah dikirim ke istana raja Franks untuk memperoleh pendidikan. Setelah lulus, ia tetap tinggal di istana dan mengabdi pada raja-raja Franks: Pepin the Younger (751- 768) dan Beato Charlemagne (Karolus Agung, 768-814).
Witiza turut memimpin pasukan Franks dalam kampanye militer Raja Charlemagne ke Italia di tahun 773. Pengalamannya yang nyaris tewas karena tenggelam di Sungai Ticino dekat kota Pavia, menyadarkan Witiza akan kefanaan hidup di dunia ini. Usai pertempuran, ia memutuskan untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan memberikan dirinya sebagai pelayan Tuhan. Witiza keluar dari istana, menjadi rahib di biara Benediktin Santo Siene, Dijon, dengan nama biara, Benediktus.
Benediktus rajin menata hidupnya sebagai seorang rahib, dengan kehidupan doa dan tapa yang keras. Selama 2,5 tahun dalam biara tersebut, Benediktus hanya makan roti tawar dan minum air putih setiap hari. Ia tidak mengenakan alas kaki, tidur beralaskan tanah, dan menghabiskan malamnya dalam doa dan meditasi. Ia juga tekun mempelajari semua regula (aturan hidup membiara) Ordo Benediktin dan menjalankannya dengan penuh disiplin.
Ketika Abbas biara Santo Siene meninggal dunia, para rahib memilih Benediktus sebagai abbas yang baru. Ia menolak dan memilih kembali ke kota kelahirannya Languedoc. Dengan dukungan keluarganya, ia mendirikan sebuah biara Benediktin di Anaine. Banyak pemuda bergabung, semua diterima Benediktus dengan senang. Ia membimbing mereka dalam disiplin hidup yang ketat. Jumlah mereka semakin bertambah, sehingga Benediktus harus mendirikan beberapa biara baru.
Ketika raja Louis Pious (814-840) naik tahkta menggantikan raja Charlemagne, abbas Benediktus diminta menjadi pembantunya di istana. Louis pun membangun biara Benediktin di Kornelimünster (sekarang di wilayah Aachen Jerman), dan diserahkan sebagai tempat tinggal Benediktus. Beliau menugaskan Benediktus untuk memimpin dan memperbaharui semua biara yang ada dalam wilayah kerajaan.
Demi tugas tersebut, Benediktus menyelenggarakan sidang dewan para Abbas di seluruh wilayah kerajaan (817), di Aachen. Sidang tersebut menghasilkan “Codex regularum”, aturan dasar hidup membiara yang disepakati bersama yang mengutamakan disiplin dan ketaatan hidup monastik bagi para biarawan. Tidak lama kemudian Benediktus menyusun “Concordia regularum” yang menjadi bagian dari regula Ordo Benediktin. Gerakan pembaharuan Benediktus di kemudian hari terbukti membawa para rahib dalam kesucian hidup membiara, dan menempa mereka menjadi hamba Allah yang kudus. Sukses ini menempatkan Benediktus sebagai seorang tokoh penting dalam sejarah kehidupan monastik di Eropa.
Benediktus tutup usia di biara Benediktin Kornelimünster, 12 Februari 821.